Sssstt…Tentara Israel Takut Peniti!


JAKARTA—-Berbagai laporan yang masih mengalir tentang pengalaman ratusan para relawan Freedom Flotilla to Gaza yang dibajak dan diserang tentara Angkatan Laut Israel pada 31 Mei lalu, mengutip sejumlah peristiwa menggelikan.

Satu di antaranya adalah bahwa dari sekian puluh Muslimah berjilbab yang ada di atas Mavi Marmara, sebagian melaporkan bahwa bukan saja mereka dipaksa membuka seluruh baju – hingga tinggal pakaian dalam saja – pada saat penggeledahan di Pelabuhan Ashdod tetapi bahkan harus menyerahkan peniti pengikat jilbab mereka kepada perempuan-perempuan tentara Israel yang bersenjata itu.

Pada salah satu dari empat kali penggeledahan yang dialaminya, relawan Sahabat Al-Aqsha, Santi Soekanto, bukan saja mengalami pat-down (digeledah dengan cara diperiksa dengan tangan) tapi masih dibentak pula, “Do you have sharp weapons with you? Anda bawa senjata tajam?”

Santi yang sebal karena sudah jelas tidak membawa apa pun, menjawab ketus, “Only my pins. Hanya peniti.”

Maka tiga buah peniti pengikat jilbab Santi pun dirampas oleh si tentara berpistol. Belakangan di penjara Ella di Bersheva, Santi mendapati puluhan Muslimah temannya dari Mavi Marmara, baik dari Turki, Inggris, Kuwait maupun negara-negara lain, yang juga harus memegangi terus hijab mereka karena semua peniti mereka dirampas oleh tentara-tentara Zionis Israel.

“They are afraid of safety pins!” komentar beberapa orang relawan dari Eropa. “Tentara Israel takut peniti!”

Tinggalkan komentar